Jumat, 25 Juni 2010

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data, sedangkan dalam penelitian kuantitatif peneliti akan lebih banyak menjadi instrumen, karena penelitian kualitatif peneliti merupakan key instrument.

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti, sehingga jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. (Bila variabelnya 5 maka instrumen yang akan digunakan juga 5).
A. Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
1. Skala Likert
Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat danpersepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analsisi kuantitatif, jawaban itu dapat diberi skor (1 – 5 atau disesuaikan dengan kebutuhan).
a. Contoh bentuk checklist
• SS Sangat setuju skor 5
• ST Setuju skor 4
• RG ragu-ragu skor 3
• TS Tidak setuju skor 2
• STS Sangat Tidak setuju skor 1



Pertanyaan Jawaban
SS ST RG TS STS
1 Prosedur kerja yang baru akan segera diterapkan di perusahaan




2 ………………..






Bila kuesioner tersebut diberikan kepada 100 orang, yang jawabannya sebagai berikut :
• 25 orang menjawab SS
• 40 orang menjawab ST
• 5 orang menjawab RG
• 20 orang menjawab TS
• 10 orang menjawab STS
Berdasarkan jumlah skor yang telah ditetapkan maka :
Jumlah skor untuk :
• 25 orang x 5 = 125
• 40 orang x 4 = 160
• 5 orang x 3 = 15
• 20 orang x 2 = 40
• 10 orang x 1 = 10

Jumlah skor ideak (kriterium) untuk seluruh item adalah :
5 x 100 orang = 500 (SS)
Jumlah skor terendah
1 x 100 orang = 100 (STS)
Jadi berdasarkan data tersebut maka tingkat persetujuan terhadap metode kerja baru itu :
(350 : 500) x 100% = 70%





b. Bentuk pilihan ganda
1. ProsedurProsedur kerja yang baru akan segera diterapkan di perusahaan anda?
• Sangat Setuju
• Setuju
• Ragu-ragu
• Tidak Setuju
• Sangat tidak setuju
2. Skala Guttman
Dengan skala ini, akan diperoleh jawaban yang tegas yaitu Ya - Tidak, Benar - Salah dan lain-lain. Penelitian menggunakan skala Gutman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skala ini dpat pula dibentuk dalam bentuk checklist atau pilihan ganda. Skor 1 untuk skor tertinggi dan skor 0 untuk terrendah. (Analisa seperti pada skala likert).
Contoh :
1. Apakah anda Setuju dengan kebijakan perusahaan menaikkan harga jual?
a. Setuju
b. Tidak Setuju

3. Semantic Deferential
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya sangat positifnya terletak dikanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval dan baisanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.
Responden dapat memberi jawaban pada rentang jawaban yang positif sampai dengan neagtif.



Contoh :
Beri nilai gaya kepemimpinan Manajer anda

Bersahabat 5 4 3 2 1 Tidak Bersahabat
Tepat janji 5 4 3 2 1 Tidak tepat janji
Memberikan kepercayaan pada staf 5 4 3 2 1 Mendominasi staf


4. Rating Scale
Pada rating scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Responden menjawab, senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju adalah merupakan data kualitatif. Dalam skala ini responden tidak menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang disediakan, tetapi mejawab salahs atu dari jawaban kuantitatif yang telah disediakan.
Contoh:
Seberapa baik ruang kerja yang ada di perusahaan anda?
Beri jawaban angka :
• 4 bila tata ruang itu sangat baik
• 3 bila tata ruang itu cukup baik
• 2 bila tata ruang itu kurang baik
• 1 bila tata ruang itu sangat tidak baik
jawablah dengan melingkari nomor jawaban yang tersedia :

No. Item Pertanyaan tata ruang kantor Interval jawaban
1 Penataa meja kerja sehingga arus kerja menjadi pendek 4 3 2 1
2 Pencahayaan alam tiap ruangan 4 3 2 1
3 …………….





Pada makalah ini, diharapkan mahasiswa akan mampu :
• Menjelaskan tentang macam-macam skala
• Pengukuran.
• Menguraikan tentang instrumen penelitian.
• Menyusun kuesioner
• Outline Materi
• Macam-macam Skala Pengukuran
• Instrumen Penelitian
• Validitas dan Reliabilitas Instrumen
• Penyusunan Kuesioner


1.Macam-Macam Skala

• Pengukuran

Skala Pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat
ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

• Macam-macam Skala Pengukuran :
1.Skala Nominal : adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori atau kelompok dari suatu subyek.
Contoh jenis kelamin responden. Laki-laki = 1 ; Wanita = 2

2.Skala Ordinal : adalah skala pengukuran yang meyatakan kategori sekaligus melakukan rangking terhadap kategori.
Contoh : kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek produk air mineral.

Merek Air Mineral Rangking
Aquana 1
Aquaria 2
Aquasan 3
Aquasi 4

3. Skala Interval merupakan skala pengukuran yang banyak digunakan untuk
mengukur fenomena/gejala sosial, dimana pihak responden diminta melakukan
rangking terhadap preferensi tertentu sekaligus memberikan nilai (rate) terhadap
preferensi tersebut. Jenis skala yang dapat digunakan untuk penelitian sosial,yaitu
: a. Skala Linkert. b. Skala Guttman. c.Rating Scale. d. Semantic Defferential.
a. Skala Linkert : digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Contoh :
. Preferensi Preferensi Preferensi
1.Sangat Setuju 1.Setuju 1. Sangat Positif
2.Setuju 2.Sering 2. Positif
3.Ragu-ragu 3.Kadang-kadang 3. Netral
4.Tidak Setuju 4.Hampir tdk pernah 4. Negatif
5.Sangat Tdk Setuju 5.Tidak Pernah 5.Sangat Negatif
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut diberi nilai skor,
Misalnya : sangat setuju/setuju/sangat positif diberi skor 5, selanjutnya
setuju/sering/positif diberi skor 4 dan seterusnya.
Macam-Macam Skala Pengukuran
(3)
b. Skala Gutmann :suatu pengukuran untuk memperoleh jawaban responden yang
tegas, yaitu : “ya-tidak” ; “pernah-tidak pernah”
“positif-negatif”; “setuju-tidak setuju” Contoh :
Bagaimana pendapat anda, bila Tn X menjabat pimoinan di
perusahaan ini ?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
c. Sematic Defferential :suatu skala pengukuran yang disusun dalam suatu garis
dimana jawaban sangat positif terletak dibagian kanan garis, sedangkan jawaban
sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
d. Rating Scale : suatu skala pengukuran dimana responden menjawab salah satu
jawaban kuantitatif yang disediakan.
4. Skala Rasio : adalah skala interval yang memiliki nilai dasar (based value) yang tidak
dapat diubah. Contoh : umur responden memiliki nilai dasar nol.
Instrumen Penelitian
• Instrumen Penelitian : adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati.
• Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena alam misalnya :
panasèCalorimeter; suhu è termometer; panjang èmistar (meteran) dan
sebagainya. Instrumen-instrumen tersebut mudah didapat dan telah teruji
validitas dan reliabilitasnya.
• Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena sosial umumnya dan
bidang ekonomi dan bisnis khususnya yang sudah baku sulit ditemukan.
Untuk itu peneliti harus mampu membuat instrumen yang akan digunakan
dalam penelitian.
Misalnya bentuk instrumen : 1)Checklist 2)Pilihan Ganda 3) Rating Scale.
• Bentuk instrumen yang dipilih antara lain tergantung pada metode
pengumpulan data yang akan digunakan seperti : angket (kuesioner),
observasi dan wawancara (interview).
Validitas dan Reliabilitas
Instrumen (1)
• Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
• Jenis Validitas :
1. Validitas Isi (Content Validity) : instrumen yang berbentuk test yang sering
digunakan untuk mengukur prestasi belajar (achievement) dan mengukur
efektivitas pelaksanaan program dan tujuan.
2. Validitas Konstruk (Construct Validity) :Jika instrumen dapat digunakan
untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan sesuai dengan
teori-teori yang relevan.
3. Validitas yang berkaitan dengan kriteria (Criterion-related Validity) :
Terjadi ketika sebuah instrumen membedakan individual pada kriteria yang
akan diperkirakan.
Validitas dan Reliabilitas
Instrumen (2)
• Reliabilitas : menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala
pengukuran). Realibilitas berbeda dengan Validitas, karena Reliabilitas
memusatkan perhatian pada masalah konsistensi sedangkan Validitas lebih
memperhatikan ketepatan.
• Stabilitas Ukuran : menunjukkan kemampuan sebuah ukuran (instrumen)
untuk tetap stabil.
• Reliabilitas Instrumen dapat diuji dengan : 1) Test-retest Reliability;
2)Equivalent / Paralel-form Reliability 3) Internal Consistency Reliability).
• Test-retest Reliability : dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali
pada responden.
• Equivalent/Paralel-form Reliability :adalah pertanyaan dalam bentuk kalimat
yang berbeda tapi maksudnya sama.
• Internal Consistency Reliability :diuji dengan menganalisis yang ada pada
instrumen dengan teknik tertentu.
Penyusunan Kuesioner
• Kuesioner (Questionnaire) : merupakan alat/teknik untuk pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengajukan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya.
• Manfaat/Kegunaan Kuesioner : 1)membantu petugas lapangan (interviewer) dalam
pengumpulan data tentang hal-hal yang perlu ditanyakan kepada responden; 2)petugas lapangan
bisa secara sistematis dan berurutan dalam mengajukan pertanyaan; 3) pertanyaan yang
diajukan kepada responden oleh masing-masing petugas lapangan dapat diseragamkan,
sehingga data yang diperoleh bisa diperbandingkan satu sama lainnya.
• Prinsip Penyusunan Kuesioner : 1)Prinsip Penulisan Kuesioner;2)Prinsip Pengukuran ; 3)
Prinsip Penampilan Fisik.
• 1 Prinsip Penulisan Kuesioner. : a) Isi dan tujuan pertanyaan harus relevan; b) Bahasa yang
digunakan mudah dipahami; c) Tipe / bentuk pertanyaan : terbuka/tertutup , positif/negatif ;d)
Pertanyaan tidak boleh mendua (double barreled questions); e) Pertanyaan tidak menggiring
responden;f) Tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa; g) Pertanyaan tidak panjang dan
berbelit;h) Urutan pertanyaan dari hal yang umum menuju hal yang spesifik atau dari hal yang
mudah menuju hal yang sulit; i) Gunakan teknik skala yang relevan , seperti : rating scale (graphic
rating scales, itemized rating scale, comparative rating scale); attitude scale (linkert scale,
semantic differential).
• 2. Prinsip Pengukuran : sebagai instrumen penelitian, maka sebelum kuesioner diberikan
kepada responden harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dulu.
• 3. Prinsip Penampilan Fisik : kuesioner perlu dirancang dan didesain lebih menarik agar
responden senang dan serius dalam menjawab/mengisinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda

COPYRIGHT MUSRIADI (LANANG PENING)