LOS ANGELES - Hasil Investigasi Greenpeace membeberkan bahwa Barbie, boneka mainan paling terkenal dunia, terbukti terkait dengan perusakan hutan hujan di Indonesia. Kemasan yang digunakan oleh boneka ini ternyata menggunakan bahan baku yang berasal dari hutan di Sumatera. Hutan yang menjadi habitat spesies langka seperti Harimau Sumatera.
Pada hari ini, ratusan aktivis Greenpeace berpakaian jas tuxedo menyerupai Ken, kekasih Barbie, membentangkan spanduk raksasa di Kantor Pusat Mattel dengan tulisan “Barbie: Kita Putus. Aku Tak Sudi memiliki Kekasih yang Terlibat Deforestasi”.
Aktivitas tersebut adalah inti utama dari agenda pembeberan data oleh Greenpeace yang diluncurkan Rabu (8/6) pukul 00.00 di hampir 20 negara. Beberapa diantaranya Amerika Serikat, Inggris, Denmark, Indonesia, dan Thailand. Investigasi ini memakan waktu lebih dari dua tahun sebab melalui berbagai proses penelitian.
Bustar Maitar, Kepala Kampanye Hutan Indonesia Greenpeace, mengatakan bahwa Barbie turut merusak hutan alam dan menyebabkan satwa langka seperti harimau semakin mendekati kepunahan. Ini terjadi karena kemasan Barbie berasal dari perusakan hutan di Indonesia yang merupakan habitat harimau tersebut.
Menurut Bustar, Mattel -perusahaan Barbie- harus berhenti membungkus mainan paling terkenal dunia itu dengan bahan yang berasal dari perusakan hutan. Mattel ditengarai membeli bahan baku kemasannya dari APP. Dia menilai kongsi APP dan Mattel tidak hanya membahayakan hutan dan habitat harimau sumatera, melainkan juga keberlangsungan peradaban suku tradisional di pedalaman hutan Sumatera.
“Kerjasama APP dan Mattel ini kabar buruk bagi Indonesia,'' ujar Bustar.
Jumat, 10 Juni 2011
Dibalik Keunikan Barbie
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar Anda