Senin, 29 Agustus 2011

Asal Usul Saya Melempar Alquran

Meski sudah lewat jam 5 subuh, saya baru merebahkan badan di kasur. Entah kenapa saya sudah lama langganan imsomnia. Hingga hidup saya tak ada bedanya dengan vampire. Malam merayap siang mendengkur. Tapi saya juga tak pernah peduli. Hingga saya jauh lebih segar dari pada penggila tidur senja. Hingga saya lebih bergairah dari penggila lari marathon pagi.

“A uzubillaah …. Hi ………”
Ah, suara ngaji kok keras sekali?
Orang mau tidur kok malah diganggu?
Mau ngaji ya ngaji saja sendiri.
Kok orang sekampung dikasi tahu? Ah …..

Dari pada saya tidak jadi tidur
Lebih baik saya cegah.
Cuma butuh jalan 50 langkah, sudah tiba di mesjid.

***

“Ehm ….. Hoii! Rahmat! Kamu rupanya.

“Ada apa Bang?”
“Ada apa ada apa! Itu mic bisa dimatikan nggak?”
“Kenapa dimatikan Bang? Kan saya dan teman-teman lagi ngaji bersama.”
“Ya tidak usah pakai mic!”
“Kan Ustad yang menyuruh Bang.”
“Saya tidak melarang kamu mengaji. Tapi tidak perlu keras-keras.”
“Memangnya kenapa Bang. Kan sudah biasa dimana-mana orang mengaji di mesjid pakai mic.”
“Itu yang harus dirubah.”
“Apa salahnya Bang?”
“Apa salahnya? Orang lain kan jadi terganggu?”
“Ini kan sudah subuh Bang.”
“Memangnya kalau sudah Subuh kenapa?”
“Ya kan orang sudah pada bangun Bang.”
“Apa kamu sudah cek orang sekampung ini sudah pada bangun? Saya sendiri baru akan tidur apa kamu tahu? Anak saya yang bayi lagi sakit apa kamu tahu?”
“Ini kan ayat-ayat Allah Bang. Justru untuk penyejuk jiwa. Kok Abang tidak suka mendengar ayat-ayat Allah?”
“Jangan sok mulia kamu. Saya sudah tahu dari dulu. Ya ayat itu ayat Tuhan. Tapi suara kan suara kamu. Bukan suara Tuhan. Jangan asal bicara kamu.”
“Lho Abang kok bilang begitu. Apa Abang tidak takut sama Allah. Sadarlah Bang. Jangan bicara begitu terhadap Alquran….”
“Apa kamu bilang? Sini Alquranmu itu! Huuuah ..!”
“Lho! Bang? Abang berani melempar Alquran? Sadar Bang. Abang sudah kerasukan setan. Istigfar Bang. Abang bisa disesatkan oleh syetan ..….”
“Plaakk!....”

“Aduh! Papa! Kenapa Papa menampar saya?
Apa yang terjadi? Mimpi ya?”

“Ha?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda

COPYRIGHT MUSRIADI (LANANG PENING)