Senin, 29 Agustus 2011

Lebaran Tahun ini (1432H/2011)


“Maafkan aku, Bu.. Lebaran kali ini, aku tidak bisa pulang lagi” ucapku terbata saat berbicara dengan Ibu melalui telpon. Setelah itu, hening sama sekali. Tidak terdengar suara Ibu dari sana. Hal itu membuat hati yang semenjak awal sudah tidak menentu, semakin tidak menentu saja rasanya.

Lama aku menunggu jawaban dari Ibu, tapi tak kunjung terdengar. Aku sama sekali tidak tahu harus berkata apa lagi. Karena sudah pasti Ibu sangat kecewa mendengar ucapanku tadi. Kebisuan yang ada semakin memojokan diriku pada rasa bersalah.

“Bu..” ucapku lagi memastikan bahwa hubungan telpon ini tidak terputus.
Sesaat sebelum aku mendengar suara Ibu, aku mendengar desahan nafas panjang.”Ya sudah, kalau memang demikian. Baik-baik kamu disana dan jaga diri, Nak.

Entahlah, aku semakin ambruk dalam kesedihan setiap kali mendengar ucapan Ibu. Tubuh yang bersandar pada tembok, seketika langsung jatuh melorot hingga posisiku berjongkok. Aku semakin menekan telpon genggam ini ke telingaku, seolah hanya itu satu-satunya cara yang mampu membuatku bisa melepaskan kerinduan akan pelukan hangat Ibu. Permintaan Ibu yang satu ini juga, belum tentu bisa aku sanggupi.

“Maafkan aku, Bu.. “ kembali dalam tangis tertahan, aku hanya bisa mengucapkan kata maaf kepada Ibu.

Ugghhhh, Semua hanya karena tuntutan pekerjaanku yang emg keluarga ku bisa memaklumi. tapi, aku emg sangat ingin pulang... ingin berkumpul sama dengan orang2 muslim lain nya yang setiap lebaran bisa berkumpul dan bercanda tawa serta berbagi pengalaman bagi mereka yang merantau seperti ku.

Memang kira2 8 tahun yg lalu, aku sempat terancam tuk sekolah... hal itu membuat aku bertekat merantau untuk melanjutkan pendidikanku !! berbagai cara aku tempuh.. berawal dari aku tinggal di rumah teman lama ayahku dari kelas 2 SMP ampe kelas 1 SMA dan naik kelas 2 SMA aku kabur.. yaa maklum lah, nama nya juga tinggal di rumah orang !! heheheee.... terus dari kelas 2 SMA aku tingal di masjid.. uggghhhh... subhanallah... aku senang d sana, punya banyak saudara dan orang tua angkat yg sangat baik dan perhatian ma aku. dan alhamdulillah ampe tamat SMA !!

Saat tamat SMA, aku pun melanjutkan kulyah dengan modal awal tuk pendaftaran hanya dari sedikit kebun sawit punya ayahku yg emg dah mulai berbuah. yaaa.... alhamdulillah lancar.. hheheee
tapi walaupun demikian, aku gx mau hanya mengandal kan mereka.. kasian adik2 ku yg masih 3 orang lagi, mereka juga harus sekolah dan syukur2 ampe kulyah juga.

3 bulan di semester pertama aku kulyah, aku harus tinggal di kos2an.. karna emg waktu SMA saat awal mau tinggal di masjid ada perjanjian bahwa klo udah tamat SMA aku harus keluar.... kata nya itu dah peraturan dari pengurus masjid, dan aku gx tau kenapa kok bisa seperti itu. mungkin karna anak kulyah itu sibuk kali yaaa... jadi takut gx terkondisikan lagi pekerjaan di masjid.!!! ternyata ngekost itu gx asyik, apa lagi gx da kerjaan yg bisa jadi masukkan tambahan keuangan.. uggghhhh.... rasa suntuk pun mengancam !!! tapi syukur alhamdulillah itu gx bertahan lama... Memasuki bulan ke empat kulyah di semester pertama aku bekerja sebagai penjaga malam di sebuah perusahaan jasa informasi dan dari semester 2 ampe sekarang dah masuk semester 7 aku merangkap jadi staf pembantu di pemasaran. dari gaji itu lah aku hidup dan biaya kulyah ku... Alhamdulillah selalu lancar !!

Tapi itu lah, semua pekerjaan ku selalu bertentangan tuk pulang kampung saat lebaran!! mulai dari tinggal rumah orang, pulangnya sekali setahun (kadang2 gx di suruh), tinggal di masjid juga gx bisa pulang dan sekarang tinggal di kantor, juga gx bisa pulang karna gx ada teman gantian tuk piket jaga malam !! klo biasa nya sih gantian ma teman dari staf pemasaran juga, tapi sayangnya dia tahun ini pulang ke padang dan menghabiskan masa cutinya. klo pun seandainya mereka memberi ijin, tidak lebih dari 3 hari. Dan jika aku membangkang, biaya hidup serta kulyah ku dah pasti bakal terancam...
Ugghhh.... payah memang klo jadi jabatan terendah, harus selalu mengalah... tapi walau demikian, aku juga harus selalu bersyukur dan lebih bersabar ampe tamat kulyah.

Mungkin aku terlalu membesar-besarkan keadaan, tapi inilah kenyataan yang ada yang aku jalani selama ini. Meski aku mendapat total uang ganti saat bertugas selama lebaran sebesar Rp 800 Ribu, tapi bagi ku itu tidak sebanding dengan keinginan untuk bisa berkumpul bersama keluarga. Tapi apa yang bisa ku lakukan? MANYUNNNNNNNN....!!!!! Ini resiko profesi. Hanya berharap, Ibu dan keluaga bisa mengerti....

Lama aku terduduk dalam tertunduk, larut dalam kesedihan yang kurasa. Butir-butir airmata yang jatuh itu, aku biarkan sebagai jalan untuk melepas sesak yang aku rasa. Aku masih menggenggam telpon yang menempel di telingaku, meskipun percakapan dengan Ibu telah selesai.

Sementara gema takbir semakin ramai terdengar. Menghadirkan sedikit kilasan bayang masa lalu di saat waktu-waktu seperti ini kulewati bersama teman-teman di kampung halaman. Selepas shalat Isya dan selesai menyantap hidangan ketupat yang Ibu buat, aku langsung berlari keluar rumah untuk bergabung dengan teman-teman. Kami berkeliling dengan menggunakan pentungan, atau beduk yang kami buat dari kaleng bekas biskuit, atau apa saja yang menghasilkan bunyi-bunyian. Asalkan ramai dan meriah. Ah, kegembiraan yang sudah tidak bisa aku rasakan lagi sekarang. Hanya bisa merasakan kerinduan dan juga merasa bersalah yang terus menerus menguasai hati dan pikiranku.

Perlahan-lahan aku bangkit berdiri, lalu menarik nafas panjang sekali lagi. Aku ingin bisa melepaskan semua sesak yang ada cukup sampai disini, sebab inilah kehidupan yang telah Tuhan anugerahkan. Lalu melepas sedikit permohonan pada Tuhan, seperti yang biasa aku lakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Memohon untuk bisa ada di samping Ibu ketika detik-detik terakhir kematiannya datang. aku masihlah tetap seorang anak dari seorang Ibu yang merindukan untuk bisa bertemu. Semoga Tuhan mengambulkan permohonanku yang satu ini. Maafkan aku, Bu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda

COPYRIGHT MUSRIADI (LANANG PENING)