Senin, 29 Agustus 2011

Penyebab Saya Juga Membakar Mesjid

Saat itu saya mendengar seorang ustad berceramah:

“Haram hukumnya jamaah muslim yang beriman. Allah sudah tetapkan: Islam agama yang paling benar. Dan hukum yang benar adalah hukum Tuhan. Selagi manusia tidak kembali pada agama Islam, maka mereka akan tetap berada dalam kesesatan yang nyata. Nauzubillah … Dan ketahuilah ….”
Belum selesai dia meneruskan kalimatnya, tombak saya sudah meluncur merobek mulutnya. “Huuk!” Dia tercampak, tumbang dan tergeletak berdarah disamping mimbar. Suasana dalam mesjid mendadak hiruk pikuk dengan raungan Allahu Akbar. Begitu jamaah hendak menyerbu saya, saya langsung naik mimbar:

“Ini pekerjaan kalian yang membuat rusuh. Katakan kebenaran tapi jangan mengahasut! Tuhan tak pernah turun kesini mengatakan bahwa siapa yang benar diantara kita. Tapi kalian sudah gagah berani membenarkan imajinasi tolol kalian dan menuduh semua orang salah. Dan jika kalian berani membunuh atas nama Tuhan, maka saya juga berani membunuh kalian atas nama Iblis.”

Tanpa jeda kemudian saya melemparkan granat kearah mereka. Dalam hitungan detik mesjid itu meledak jadi abu dan saya selamat dibawa iblis terbang ke neraka.

Malamnya, setelah saya duduk tenang dan mengingat siapa-siapa yang mati dalam mesjid, saya terkejut. Ternyata mereka yang tewas juga termasuk orang-orang yang dekat dalam kehidupan saya. Tapi untunglah semua ini hanya imajinasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda

COPYRIGHT MUSRIADI (LANANG PENING)